BREBES – Sebagai persiapan penjagaan posko mudik Lebaran, anggota Banser Satkorcab Brebes diberikan pembekalan tentang BHD (Bantuan Hidup Dasar) untuk melakukan pertolongan pada korban kecelakaan. BHD merupakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti jantung atau henti napas. BHD dapat dilakukan oleh masyarakat umum yang sudah terlatih, termasuk anggota Banser yang akan ditugaskan menjaga posko mudik Lebaran tahun 2025. BHD perlu segera dilakukan pada orang yang tidak sadar dan tidak bernapas. Tujuan BHD mempertahankan kehidupan, memperbaiki kesehatan, mengurangi penderitaan, membatasi disabilitas. Batu Rohmawan, Ketua GP Ansor Kabupaten Brebes mengungkapkan terima kasih kepada RS Bhakti Asih Brebes karena anggotanya dibekali cara pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang sering terjadi pada arus mudik. Diharapkan setelah dibekali tentang BHD, anggota Banser yang berjaga, selain mengatur lalu lintas mampu memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. “Anggota yang dibekali ada 102 Banser perwakilan dari masing-masing PAC di Kabupaten Brebes,” kata Rohmawan usai kegiatan di Halaman Masjid Uswatun Khasanah Desa Dukuhmaja Kecamatan Songgom, Sabtu 23 Maret 2025.
M. Iqbal, bagian Humas RS Bhakti Asih Brebes mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah rutin dilakukan setiap tahun untuk membekali petugas yang menjaga posko arus mudik Lebaran.
Hal ini agar mampu memberikan bantuan hidup dasar sesuai dengan prosedur medis. “Dengan pembekalan itu, diharapkan pasien bisa tertolong,” ungkap dia.
Sementara itu, narasumber kegiatan tersebut, dr. Avi yang merupakan dokter IGD RS Bhakti Asih Brebes memberikan materi tentang BHD pada korban Kecelakaan. Dr. Avi mengatakan, sebelum melakukan BHD petugas harus ingat 3 A yaitu aman diri, aman pasien dan aman lingkungan. Petugas harus pakai alat pelindung diri minimal sarung tangan, aman pasien yaitu posisi pasien harus aman ditempatkan pada lokasi yang datar, aman lingkungan yaitu korban harus dipindahkan cari ke tempat aman. Korban harus dipindahkan dulu dan sebelum memberikan pertolongan petugas harus menghubungi bantuan tim medis terdekat. “Saat melihat korban tidak sadar jangan memberikan minum karna berbahaya bagi korban bisa tersedak dan berujung kematian, karena tindakan seperti itu sering terjadi ada masyarakat,” pungkasnya.