Musim penghujan DBD mengancam. Guna meminimalisir penyebaran penyakit DBD, warga Pesantunan BREBES diberi penyuluhan bahaya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.
Penyuluhan bahaya DBD untuk warga Pesantunan dilakukan oleh Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes bekerja sama dengan ibu-ibu PKK Desa Pesantunan. Kegiatan dilangsungkan di salah satu rumah warga di RT 03 RW 02 Desa Pesantunan. Penyuluhan bahaya DBD bagi warga Pesantunan Brebes ini, diisi oleh Dokter Spesialis Anak RS Bhakti Asih Brebes, dr Arya Yuniardi, Sp.A dan Tim PKRS rumah sakit.
Dalam penyuluhan yang bertema “Waspada Demam Bedarah” disampaikan materi tentang kesehatan oleh dokter spesiali anak. Selain itu, dibuka diskusi tanya jawab oleh ibu-ibu PKK yang hadir. Total ada 50 anggota PKK desa setempat yang hadir.
Saminih, Ketua PKK Desa pesantunan menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Apalagi pemahaman terkait bahaya DBD sangat penting. Terlebih ada salah seorang warga di desa setempat yang meninggal akibat DBD.
“Tentu ini memberikan wawasan kepada kami dalam mencegah DBD,” ungkapnya
Sementara itu, dr Arya Yuniardi memaparkan apa itu penyakit DBD dan bagaimana penularanya. Dirinya juga mengajak para peserta untuk jadi pelopor kesehatan dilingkunganya mengingat saat ini masih musim hujan.
“Para peserta yang manyoritas ibu-ibu ini dapat menjaga lingkunganya, yaitu melalui gerakan 3 M. Menguras bak air, Menutup tempat-tempat berisi air dan Mengubur barang-barang bekas yang dapat jadi genangan air,” jelasnya. Sementara untuk penanganan DBD, kata Arya, pasien yang terserang demam berdarah dapat ditangani pertama mengobati demam.
Jika suhu tubuhnya mencapa 38 derajat celcius, anak boleh diberikan obat penurun panas, contohnya paracetamol. Apabila suhu tubuh kurang dari itu, bisa menggunakan kompres hangat. Selanjutnya, jika satu atau lebih dari gejala demam dengue atau demam berdarah timbul, maka disarankan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit. “Masyarakat juga diminta waspada demam hari ke 4 atau ke 5, ini merupakan fase kritis,” pungkasnya.